chit-chat
Photobucket
Photobucket

Photobucket
Photobucket
Site Meter
Blog About Me Contacts Fellas Archives

Jumat, 11 September 2009 09.49 wib

sebuah tulisan gue di pagi hari ini terispirasi oleh blog yang berjudul "Merah Putih itu senilai Blackberry?". sekedar info,blog tersebut adalah pemenang hadiab blackberry dari kompetisi yang dibuat oleh blogdetik. pertama kesan yang gue liat adalah tampilannya yang sangat simpel. hanya artikel tulisan biasa. namun gue baca dan gue resapi dan sangat mengena menurut gue. sadar atau tidak negara kita sudah berumur 64 tahun(yaelah don,semua warga indonesia tau kaliii). namun kemerdekaan itu hanya dalam bentuk fisik. disini maksud gue adalah kita merdeka,diakui negaranya,diakui pemerintahannya ya poko'e diakui lah sebagai sebuah negara. namun kalo kita pikir lagi (menurut artikel yang gue baca) sistem dan paradigma pemikiran kita masih terjajah. sadar atau ga kita masih dimanjakan oleh pihak luar. dan kita ga berani untuk keluar dari zona nyaman itu. gak percaya? gue punya abang yang kerja di perusahaan luar negeri. dia kerja udah cukup lama. suatu hari dia bilang. gue ga mau jadi anak buah tu bule terus. suatu hari gue akan keluar dari perusahaan ini dan bikin perusahaan baru biar gue bisa punya anak buah bule. lihat,berapa orang yang punya pikiran seperti itu? itu hanya sebuah contoh kecil yang gue liat. jujur aja,bangsa kita bukan bangsa yang miskin. gue bisa lihat mobil terbaru di tv dan beberapa hari kemudian udah lalu-lalang di jakarta. bahkan bapak-ibu calon menteri kita yang baru akan dibelikan mobil dinas senilai 1,8 miliar. mungkin itu bukan angka yang besar untuk sebuah mobil. namun itu angka yang besar untuk memberi makan para gembel,pengemis dan gepeng. juga angka yang lumayan untuk menambah anggaran biaya TNI. atau angka yang cukup besar untuk membayar gaji guru honorer di daerah-daerah serta merenovasi sekolahnya. paradigma yang terlalu overated pihak luar yang membuat kita ga mandiri. anak muda sekarang(termasuk gue) terkadang terlalu apatis akan hal ini. mereka lebih sibuk memikirkan tentang acara gaul ke kemang,pim,sency,atau tempat-tempat lainnya. sedangkan orang-orang kritis kadang terlalu anarkis dan meninggalkan sopan santun dalam mengungkapkan pendapat. jujur gue seneng kalo demo. namun kalo udah bentrok sama aja lo kayak tawuran antara 70 ama 6 di blok m. gue ga mau sok suci. jujur gue pun masih berusaha untuk keluar dari paradigma ini. gue juga bukan pemuka agama yang ngajarin lo ini dan itu. cuma gue mau kita sadar dan kembali ke tujuan awal kenapa kita jadi indonesia. kenapa kita menyatukan semua ras,agama,golongan menjadi satu menjadi sebuah negara INDONESIA. dan berpikir apa yang bisa kita perbuat untuk negara ini. ga usah mikir besar-besar dulu. mungkin dari lingkungan lo sekitar. dan gue juga akan mencoba. jujur gue sekarang lebih bangga untuk beli buatan indonesia,ya walaupun baru kaos dan tas,serta menggunakan bahasa indonesia. gue yakin kita bisa. karena INDONESIA lebih bernilai dari Facebook dan Blackberry.

Label: , , ,


comme(n)ts (2)